Triase merupakan tindakan yang dilakukan untuk mengidentifikasi secara tepat korban yang membutuhkan stabilisasi segera (perawatan di lapangan) dan mengidentifikasi korban yang hanya dapat diselamatkan dengan pembedahan darurat (life saving surgery). Digunakan kartu merah, kuning, hijau, dan hitam untuk mengklasifikasikan korban.
Kartu merah, sebagai tanda bagi korban yang membutuhkan stabilisasi segera dan korban yang mengalami syok oleh berbagai kausa, gangguan pernapasan, trauma kepala dengan pupil anisokor, dan perdarahan eksternal yang masif. Perawatan lapangan intensif ditujukan pada korban yang mempunyai kemungkinan hidup lebih besar, sehingga setelah perawatan di lapangan penderita lebih dapat mentoleransi transfer ke rumah sakit.
Kartu kuning diberikan sebagai penanda korban yang memerlukan pengawasan ketat, tetapi perawatan dapat ditunda sementara (korban dengan resiko syok – dengan gangguan jantung / trauma abdomen, fraktur multiple, fraktur femur / pelvis, luka bakar luas, gangguan kesadaran / trauma kepala, dan korban dengan status yang tidak jelas). Korban dengan kartu kuning harus diberikan infus, pengawasan ketat, terhadap kemungkinan timbulnya komplikasi, dan diberikan perawatan sesegera mungkin.
Kartu hijau merupakan penanda kelompok korban yang tidak memerlukan pengobatan atau pemberian pengobatan dapat ditunda (fraktur minor, luka minor, luka bakar minor, korban setelah pembalutan luka dan atau pemasangan bidai, dan korban dengan prognosis baik).
Kartu hitam sebagai penanda korban yang telah meninggal dunia.
Sistem pemilahan korban berdasarkan kebutuhan mendapatkan perawatan ini, dinilai dapat membantu dan mempercepat proses pengobatan.
MERAH – KUNING – HIJAU – HITAM